Pelatihan Pembuatan Mebel Interior Menggunakan Metode Pull Down System Berbahan Kayu Pada Pengrajin Mebel Wiguna Furniture

Pelatihan Pembuatan Mebel Interior Menggunakan Metode Pull Down System Berbahan Kayu Pada Pengrajin Mebel Wiguna Furniture

Dalam upaya meningkatkan kualitas produksi dan inovasi desain mebel ramah lansia, telah dilaksanakan kegiatan penyuluhan seni berupa pelatihan pembuatan mebel interior menggunakan metode pull down system berbahan kayu. Kegiatan ini diselenggarakan khusus bagi para pengrajin mebel di Wiguna Furniture, sebuah usaha mebel lokal yang berkomitmen mengembangkan produk berkualitas tinggi dengan sentuhan desain fungsional.

Kegiatan penyuluhan seni ini berlangsung di workshop Wiguna Furniture yang berlokasi di Ngaglik RT 32, Pendowoharjo, Sewon, Bantul Yogyakarta. Pelatihan dilaksanakan selama dua belas hari, memberikan kesempatan bagi para pengrajin untuk memahami secara mendalam konsep, teknik, dan aplikasi praktis dari metode pull down system dalam pembuatan mebel interior.

Pelatihan ini diikuti oleh 5 pengrajin mebel dari Wiguna Furniture, mulai dari tenaga kerja senior yang telah berpengalaman puluhan tahun hingga generasi muda yang baru terjun dalam industri mebel. Keberagaman pengalaman peserta ini menciptakan dinamika pembelajaran yang produktif, di mana pengrajin senior dapat berbagi pengalaman praktis lapangan, sementara pengrajin muda membawa perspektif desain kontemporer.

Kegiatan ini didampingi oleh tim pengabdi yang terdiri dari satu dosen dan satu mahasiswa yang memiliki keahlian dalam desain interior dan ergonomi mebel ramah pengguna dengan kebutuhan khusus. Tim pengabdi memberikan materi komprehensif mulai dari teori desain universal, prinsip ergonomi untuk lansia, hingga teknik konstruksi pull down system yang aman dan fungsional.

Kegiatan penyuluhan ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan pasar akan mebel yang tidak hanya estetis, tetapi juga fungsional dan inklusif bagi setiap orang, terutama lansia. Dengan meningkatnya populasi lansia di Indonesia, permintaan akan furnitur yang ergonomis dan mudah digunakan terus meningkat. Namun, masih banyak pengrajin mebel lokal yang belum familiar dengan konsep desain inklusif dan metode konstruksi yang mendukung aksesibilitas.

Tujuan utama dari penyuluhan ini adalah memaparkan metode pull down system sebagai solusi inovatif dalam pembuatan mebel interior yang ramah lansia. Metode ini memungkinkan pengguna untuk menurunkan rak, lemari, atau komponen penyimpanan dengan mudah tanpa harus mengangkat tangan terlalu tinggi atau memanjat tangga, yang sering kali menjadi kendala bagi lansia. Selain itu, pelatihan ini juga bertujuan meningkatkan kualitas produksi mebel Wiguna Furniture agar lebih kompetitif di pasar, baik lokal maupun nasional.

Pelatihan dibagi menjadi tiga sesi utama. Sesi pertama membahas konsep dasar pull down system, meliputi prinsip kerja mekanisme tarik-turun, jenis-jenis hardware yang digunakan, serta pertimbangan desain yang harus diperhatikan. Peserta diperkenalkan pada berbagai komponen seperti rel sliding, sistem hidrolik lembut, dan mekanisme pengunci yang aman.

Sesi kedua fokus pada aspek teknis pembuatan. Para pengrajin dibimbing langsung dalam proses pengukuran, pemotongan kayu dengan presisi, pemasangan rel dan mekanisme tarik, serta finishing yang rapi. Narasumber menekankan pentingnya perhitungan beban maksimal, keseimbangan konstruksi, dan pemilihan material kayu yang tepat agar mebel tidak hanya fungsional tetapi juga tahan lama.

Sesi ketiga merupakan praktik langsung dimana peserta dibagi dalam beberapa kelompok untuk membuat prototipe lemari dapur dengan pull down system. Setiap kelompok didampingi fasilitator yang memberikan bimbingan teknis. Melalui metode pembelajaran praktis ini, peserta dapat langsung merasakan tantangan dalam implementasi dan mencari solusi bersama-sama.

Metode pull down system menawarkan berbagai keunggulan signifikan. Dari segi fungsionalitas, sistem ini memudahkan akses terhadap area penyimpanan tinggi tanpa risiko terjatuh atau cedera. Bagi lansia dengan keterbatasan mobilitas, mebel dengan sistem ini menjadi solusi praktis yang meningkatkan kemandirian mereka dalam aktivitas sehari-hari. Dari perspektif desain, metode ini memungkinkan pemanfaatan ruang vertikal secara optimal tanpa mengorbankan aksesibilitas.

Bagi Wiguna Furniture, penguasaan metode ini membuka peluang pasar baru, khususnya segmen properti yang dirancang untuk lansia seperti hunian senior living, rumah multigenerasi, dan fasilitas kesehatan. Peningkatan kualitas produk melalui inovasi ini juga diharapkan dapat meningkatkan daya saing usaha di tengah kompetisi industri mebel yang semakin ketat.

Para peserta menunjukkan antusiasme tinggi selama pelatihan berlangsung. Banyak pengrajin yang menyatakan bahwa metode ini membuka wawasan baru tentang bagaimana mebel seharusnya tidak hanya indah, tetapi juga melayani kebutuhan nyata pengguna. Kegiatan penyuluhan seni dengan target Pengrajin Mebel Wiguna Furniture di kelurahan Pendowoharjo dengan tujuan untuk pengembangan kreativitas UMKM lokal melalui pembuatan kreasi teknik kuncian sederhana berbahan kayu bekas yang ada di sekitar kampung.

Kegiatan ini membutuhkan peran serta aktif industri mebel rumahan untuk menambahkan inovasi pada mebelnya, dan kontribusi keilmuan desain dalam menanggapi demografi lansia dan rumah tinggalnya menjadi program utama dalam kegiatan penyuluhan seni ini. Kegiatan penyuluhan seni ini membuktikan bahwa inovasi dalam industri kreatif, khususnya mebel, tidak hanya soal estetika, tetapi juga tentang menciptakan produk yang bermakna dan inklusif bagi semua kalangan masyarakat.

Sumber: Tim Penyuluhan Seni Pendowoharjo Bantul 2025

Cari
Kategori

Bagikan postingan ini

id_IDIndonesian