P3Wilsen Kembaran : Kolaborasi Seni untuk Pelestarian dan Inovasi Budaya Lokal

P3Wilsen Kembaran : Kolaborasi Seni untuk Pelestarian dan Inovasi Budaya Lokal

Desa Kembaran, Candimulya menjadi saksi kehadiran P3Wilsen. P3Wilsen Kembaran hadir dengan beragam kegiatan seni yang memadukan banyak komunitas lokal untuk berkreasi dan berkolaborasi. P3Wilsen ini bertujuan untuk mempromosikan dan melestarikan kekayaan seni tradisional serta memberikan ruang bagi para seniman lokal.

Kegiatan ini diselenggarakan melalui kolaborasi antara dua dosen dan enam mahasiswa dari jurusan terkait, yaitu Arjuni Prasetyorini, S.Sn., M.Sn (Tari) sebagai ketua, Drs. I Made Sukanadi, M.Hum (Kriya) sebagai wakil ketua, Venawa Vania (Tari), Yessa Wahyu Septiana (Tari), Teguh Widodo(Tari), Galih Prayogi (Etnomusikologi), Birgitta Angel (Kriya), dan Mareta Iryandhani Putri (Kriya). Dalam kegiatan ini, enam kelompok seni terlibat aktif. Kelompok seni tersebut diantaranya yaitu Komunitas seni ndrandam gedruk/warokan, Komunitas Seni Jathilan Turonggo Seto Karumpoko Putra, Komunitas Seni Jathilan Turonggo Seto Karumpoko Putri, Komunitas Seni Swara Laras Budoyo, Komunitas Seni Batik Elok Sejati, Komunitas Seni Sablon Pemuda Opptima. Masing-masing kelompok seni menampilkan kekuatan dan keunikan seni mereka masing-masing.

Kelompok pertama, Komunitas Seni Ndrandam Gedruk/Worokan yang memukau penonton pada pertunjukan hasil pembinaan P3Wilsen pada 24 Agustus 2024. Berkat semangat dan kerjasama yang kuat, penggarapan tarian baru dan pengolahan teknik gerak dapat dilaksanakan dengan maksimal. Sementara itu, Komunitas Seni Jathilan Turonggo Seto Karumpoko Putra dan Putri menunjukkan keahlian mereka dalam seni jathilan. Dari hasil pembinaan ini, kelompok seni jathilan putra maupun putri dapat menghasilkan garapan koreografi baru serta menemukan ciri khas gerak. Materi koreografi sebelumnya yang mengarah pada gegrag jathilan Yogyakarta dibedah sebagai pijakan utama pengolahan teknik dan koreografi.

Komunitas Seni Swara Laras Budoyo juga turut mendukung keberhasilan komunitas gerdrug/warokan, jathilan putra, dan jathilan putri. Komunitas ini mengiringi ketiga kelompok seni tersebut. Hasil dari pembinaan P3Wilsen, komunitas ini dapat menghasilkan iringan yang harmonis dan memikat, original, serta menunjukkan kekayaan melodi dan ritme dari budaya lokal. Komunitas Seni Swara Laras Budoyo juga belajar untuk membakukan iringan melalui transkrip notasi sehingga iringan yang original ini dapat lestari kedepannya.

Di sisi lain, Komunitas Seni Batik Elok Sejati berkerja sama dengan Komunitas Seni Sablon Pemuda Opptima mempersembahkan karya batik dan sablon yang memukau. Dua kelompok seni ini menghasilkan sebuah produk sampur (selendang yang digunakan pada kostum tari) yang digunakan saat pementasan oleh Komunitas Seni Jathilan Turonggo Seto Karumpoko Putra dan Putri. Sampur ini menggabungkan desain klasik dan inovatif yang menjadi ciri khas tersendiri. Workshop teknik pengikatan tie-dye dikolaborasikan dengan workshop sablon menggunakan teknik sablon 3 warna.

Selama pelaksanaan P3Wilsen, setiap kelompok seni tidak hanya mempersembahkan karya-karya baru tetapi juga memperbaiki dan menyempurnakan karya yang telah ada. Hal ini menunjukkan komitmen mereka terhadap perkembangan dan pelestarian seni. Hasil dari kegiatan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat serta memberikan kontribusi positif terhadap ekonomi serta perkembangan seni dan budaya lokal di Magelang. Dengan suksesnya acara ini, P3Wilsen membuktikan bahwa kekayaan seni dan budaya lokal memiliki tempat istimewa dalam kehidupan masyarakat. Harapan ke depan adalah agar kegiatan serupa dapat terus digelar untuk mendukung dan mendorong kreativitas serta kebanggaan terhadap warisan budaya daerah.

Sumber: Tim P3Wilsen kembaran 2024

Cari
Kategori

Bagikan postingan ini

id_IDIndonesian