Di sebuah desa Balong yang dikelilingi oleh hamparan sawah yang subur, terdapat sekelompok pengrajin yang mengolah bahan baku lokal menjadi produk kerajinan tangan yang unik. Namun, mereka menghadapi berbagai tantangan, seperti keterbatasan akses pasar dan skill dalam mengolahnya. Menyadari potensi besar yang dimiliki para pengrajin ini, sebuah tim mahasiswa dari Perguruan Tinggi terkemuka yaitu Institut Seni Indonesia Yogyakarta merencanakan program pengabdian masyarakat yang dibranding dengan P3WILSEN. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan pengrajin agar produk mereka bisa bersaing di pasar yang lebih luas.
Minggu pertama kegiatan dimulai dengan penguatan desain produk. Minggu berikutnya tim pengabdian memberikan pemahaman tentang pentingnya memanfaatkan media sosial dan platform online untuk memperluas jangkauan pasar. Para pengrajin sangat antusias, mencatat setiap informasi yang diberikan. Mereka belajar cara membuat foto produk yang menarik, menulis deskripsi yang menjual, dan mengelola akun media sosial.
Selanjutnya, tim pengabdian mengadakan workshop membuat produk. Dengan bantuan seorang instruktur, para pengrajin diajarkan bagaimana menggabungkan elemen tradisional dengan sentuhan modern, sehingga produk mereka tidak hanya mempertahankan nilai lokal, tetapi juga menarik bagi konsumen yang lebih luas.
Di akhir kegiatan, tim pengabdian membantu para pengrajin untuk membuat akun di platform e-commerce ‘beli dibalong’. Dengan bimbingan yang tepat, mereka berhasil mengunggah produk-produk mereka ke dunia maya. Kegembiraan terlihat jelas di wajah para pengrajin ketika mereka melihat produk mereka sudah dapat diakses oleh pembeli dari berbagai daerah.
Program pengabdian ini tidak hanya memberikan keterampilan baru bagi para pengrajin, tetapi juga membangun rasa percaya diri dan semangat untuk terus berinovasi. Di hari penutupan, mereka mengungkapkan rasa terima kasih dan harapan agar bisa terus mengembangkan usaha mereka.
Melalui kegiatan ini, tidak hanya pengrajin yang mendapatkan manfaat, tetapi juga mahasiswa yang belajar banyak tentang budaya lokal dan pentingnya keberlanjutan usaha. Pengabdian masyarakat ini menjadi jembatan untuk membawa perubahan positif, menghubungkan kreativitas lokal dengan peluang global.
Sumber: Tim P3Wilsen Blora 2024